Yogyakarta, LSP Pariwisata Jana Dharma Indonesia — Tren wisata mengalami perubahan yang signifikan, terutama dengan munculnya generasi Z yang kini mendominasi pasar wisata. Generasi Z atau Gen Z adalah mereka yang lahir antara 1997 sampai 2012.
Gen Z memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka sangat melek dengan teknologi, aktif di media sosial, dan memiliki preferensi untuk pengalaman yang lebih personal, autentik, dan variatif.
Fenomena ini membawa dampak besar pada industri pariwisata. Termasuk bagaimana cara destinasi wisata dikelola.
Sebagai generasi yang lebih mementingkan pengalaman daripada sekadar tujuan akhir wisata itu sendiri, Gen Z cenderung memilih destinasi yang dapat memberikan mereka pengalaman yang unik sehingga layak dibagikan di media sosial mereka.
Konsultan pariwisata, yang berperan penting dalam membantu merancang dan mengelola destinasi wisata, kini dituntut untuk memahami preferensi khusus Gen Z. Termasuk menciptakan pengalaman wisata yang sesuai dengan harapan mereka.
Gen Z dan Polanya saat Mengunjungi Tempat Wisata
Gen Z dikenal sangat bergantung pada media sosial untuk mencari informasi serta rekomendasi. Mereka cenderung mengikuti tren wisata yang berkembang pesat di platform seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan Twitter.
Destinasi yang viral atau yang mendapatkan banyak sorotan di media sosial sering kali akan menjadi pilihan prioritas bagi mereka. Di sini cerita menarik dari tempat wisata juga akan mereka sukai. Karenanya kemampuan konsultan pariwisata dalam story telling menjadi penentu.
Peran Konsultan Pariwisata dalam Menyusun Pengalaman Wisata yang Unik dan Personal
Gen z tidak suka diperlakukan seperti “turis biasa”. Mereka ingin pengalaman wisata yang benar-benar mencerminkan siapa mereka. Mereka mencari aktivitas yang lebih sesuai dengan minat pribadinya.
Entah itu petualangan alam, kuliner lokal, seni, atau interaksi dengan masyarakat setempat. Di sinilah peran konsultan pariwisata menjadi sangat penting untuk menghandapi tantangan tersebut.
Konsultan pariwisata kini harus lebih dari sekadar memberikan rekomendasi destinasi wisata. Mereka perlu memahami kebutuhan dan preferensi khusus dari audiens muda ini.
Berikut adalah beberapa cara konsultan pariwisata dapat merancang pengalaman wisata yang lebih personal dan autentik untuk Gen Z:
- Menawarkan Pengalaman Lokal Unik yang Berkesan
Salah satu hal yang dicari oleh Gen Z adalah pengalaman wisata yang tidak hanya mencakup landmark yang viral, tetapi juga yang menawarkan pengalaman yang lebih dekat dengan kehidupan lokal.
Konsultan pariwisata harus bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk menciptakan tur atau kegiatan yang memungkinkan wisatawan untuk merasakan budaya asli destinasi tersebut.
Misalnya, wisata kuliner yang mengajak wisatawan mencoba makanan khas di warung lokal atau belajar cara membuat kerajinan tangan tradisional.
- Mengutamakan Pengalaman Berkelanjutan
Gen Z sangat peduli dengan isu lingkungan dan keberlanjutan. Mereka lebih cenderung memilih destinasi yang ramah lingkungan dan yang memiliki upaya untuk melestarikan alam dan budaya lokal.
Konsultan pariwisata dapat merancang paket wisata yang mendukung konsep wisata berkelanjutan, seperti tur ecotourism atau mengunjungi komunitas yang mengedepankan pelestarian alam, dan sebagainya.
- Memberikan Pengalaman yang Dapat Dibagikan di Media Sosial
Karena media sosial adalah bagian penting dalam hidup Gen Z, konsultan pariwisata harus memastikan bahwa destinasi yang mereka rekomendasikan memiliki daya tarik visual yang kuat. Bisa dengan tersedianya spot foto yang instagrammable.
- Membangun Keterlibatan dengan Gen Z
Media sosial memiliki pengaruh besar dalam keputusan perjalanan Gen Z. Mereka tidak hanya mencari tempat untuk berlibur, tetapi juga mencari inspirasi melalui konten yang dibagikan oleh influencer atau wisatawan lain.
Oleh karena itu, konsultan pariwisata perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang media sosial dan bagaimana menciptakan strategi pemasaran yang tepat.
- Kolaborasi dengan Influencer
Salah satu cara yang paling efektif untuk menjangkau Gen Z adalah melalui influencer yang memiliki pengaruh di media sosial. Konsultan pariwisata dapat bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan destinasi atau pengalaman wisata yang sesuai dengan selera audiens muda ini.
Influencer dapat membantu meningkatkan kredibilitas destinasi, memberikan rekomendasi yang lebih personal, dan meningkatkan ketertarikan dari audiens mereka untuk berwisata.
- Membuat Konten Visual yang Menarik
Konten visual seperti foto, video, dan cerita berkesan di platform seperti Instagram dan TikTok dapat sangat mempengaruhi keputusan wisatawan muda.
Konsultan pariwisata perlu bekerja sama dengan pengelola destinasi untuk membuat konten yang tidak hanya menonjolkan keindahan alam atau arsitektur, namun juga kegiatan unik yang bisa dilakukan wisatawan.
- Menyesuaikan Paket Wisata untuk Gen Z
Gen Z dikenal sebagai generasi dengan mobilitas tinggi dan fleksibel. Mereka lebih suka perjalanan spontan dan seringkali merencanakan perjalanan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, konsultan pariwisata harus dapat menyediakan paket wisata yang fleksibel, yang memungkinkan Gen Z untuk menyesuaikan perjalanan mereka sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
Hal ini juga mencakup penawaran aktivitas yang lebih bervariasi, mulai dari kegiatan outdoor seperti hiking atau surfing, hingga tur budaya atau kelas memasak.
Konsultan pariwisata juga perlu mempertimbangkan harga yang terjangkau, mengingat sebagian besar Gen Z masih berada di tahap awal karier mereka dan cenderung mencari pengalaman wisata dengan anggaran yang terbatas.
Oleh karena itu, paket wisata yang lebih ramah anggaran dengan kualitas pengalaman yang tetap tinggi akan sangat menarik bagi mereka.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Sertifikasi Profesi Konsultan Pariwisata
Generasi Z membawa perubahan besar dalam dunia pariwisata. Oleh karena itu, peran konsultan pariwisata semakin penting dalam merancang pengalaman yang tidak hanya memenuhi harapan, tetapi juga agile terhadap perubahan tren industri pariwisata.
Konsultan pariwisata yang dapat memahami dan mengantisipasi kebutuhan Gen Z—seperti menyediakan pengalaman lokal yang otentik, menyelaraskan dengan nilai-nilai keberlanjutan, serta menggunakan media sosial sebagai alat pemasaran yang efektif—akan berada di posisi yang lebih baik untuk menarik perhatian generasi muda ini.
Dengan pendekatan yang lebih personal, inovatif, dan responsif terhadap tren, konsultan pariwisata dapat membantu menciptakan pengalaman wisata yang lebih mendalam dan berarti bagi Gen Z, serta membantu industri pariwisata tumbuh lebih berkelanjutan di masa depan.
Peran konsultan pariwisata yang semakin menantang ini memerlukan skill yang kompeks. Hal ini bisa ditunjang dengan mengikuti sertifikasi profesi. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Jana Dharma Indonesia menyediakan sejumlah skema sertifikasi travel consultant yang bisa kamu ikuti:
- Skema Sertifikasi Konsultan Perencanaan Destinasi Pariwisata
- Skema Sertifikasi Konsultan Perencanaan Pemasaran Pariwisata
Wujudkan mimpimu menjadi konsultan pariwisata yang mendunia bersama kami!
Untuk informasi selengkapnya, hubungi kami:
WhatsApp : +6282322795991
Telp : 0274 543 761
Instagram : @jana_dharma_indonesia
Email : lspp.janadharmaindonesia@gmail.com
1 Comment
[…] Baca juga: Peran Konsultan Travel untuk Wisata Autentik yang Ramah Gen Z […]