Dalam dunia pariwisata, aksesibilitas menjadi faktor krusial yang mendukung kenyamanan dan keberlanjutan suatu destinasi wisata. Aksesibilitas yang baik dapat meningkatkan daya tarik destinasi wisata serta memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pengunjung. Namun, tidak semua destinasi wisata dapat memenuhi kriteria aksesibilitas yang ideal, sehingga timbulnya keterbatasan akses wisata menjadi masalah yang sering kali banyak destinasi hadapi, baik itu wisata alam maupun wisata buatan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu aksesibilitas wisata, faktor-faktor penyebab keterbatasan akses wisata, serta contoh-contoh destinasi yang memiliki keterbatasan akses. Selain itu, kami juga akan memberikan solusi untuk mengatasi masalah ini agar dapat meningkatkan kualitas destinasi wisata di Indonesia.
Table of Contents
ToggleApa Itu Aksesibilitas Wisata?
Menurut Delamartha, dkk (2021), aksesibilitas wisata meliputi segala kemudahan yang pengunjung dapatkan ketika mengunjungi objek wisata dan dalam melakukan perpindahan selama perjalanan wisata. Ini mencakup semua fasilitas yang mempermudah pengunjung, mulai dari transportasi hingga fasilitas penunjang lainnya.
Aksesibilitas ini sangat penting karena tidak hanya berhubungan dengan seberapa mudah pengunjung bisa mencapai tempat wisata, tetapi juga menyangkut pengalaman keseluruhan mereka selama berada di destinasi tersebut. Misalnya, apakah mereka bisa menggunakan transportasi umum yang nyaman, apakah ada fasilitas untuk disabilitas, dan seberapa mudah mereka menemukan fasilitas umum seperti toilet, restoran, dan penginapan.
Baca Juga: Masa Depan Pariwisata Berkelanjutan dan Peran Konsultan dalam Mencapainya
Komponen Aksesibilitas Wisata
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011, aksesibilitas wisata mencakup beberapa komponen penting yang harus diperhatikan oleh pihak terkait. Beberapa komponen utama dari aksesibilitas wisata antara lain adalah:
1. Pengembangan Sarana Transportasi
Aksesibilitas wisata tidak akan terwujud tanpa adanya sarana transportasi yang memadai. Ini termasuk pengembangan infrastruktur transportasi seperti jalan raya, angkutan umum, pelabuhan, dan bandara yang dapat wisatawan akses dengan mudah.
2. Prasarana Pendukung
Selain transportasi, prasarana seperti fasilitas parkir, tempat duduk, jalur pejalan kaki, dan akses bagi difabel juga merupakan bagian dari aksesibilitas yang perlu tempat wisata perhatikan.
3. Fasilitas Wisata
Fasilitas seperti penginapan, restoran, dan toilet yang mudah terjangkau oleh wisatawan juga menjadi bagian penting dari aksesibilitas wisata. Pengelola destinasi perlu memastikan bahwa fasilitas ini mudah ditemukan dan terjangkau oleh pengunjung.
4. Layanan Informasi dan Panduan
Informasi mengenai destinasi wisata, baik itu dalam bentuk peta, petunjuk arah, atau aplikasi wisata digital, juga merupakan faktor penting dalam mempermudah akses wisata.
Baca Juga: Cara Mengembangkan Potensi Wisata di Desa & Peran Konsultan di Baliknya
Pentingnya Aksesibilitas Wisata
Aksesibilitas wisata yang baik memiliki banyak manfaat, baik bagi pengunjung maupun bagi pengelola destinasi wisata itu sendiri. Berikut adalah beberapa alasan mengapa aksesibilitas wisata sangat penting:
- Meningkatkan Daya Tarik Wisata:
Destinasi yang memiliki akses yang mudah akan lebih menarik bagi wisatawan. Wisatawan cenderung memilih destinasi yang mudah dijangkau dan menyediakan berbagai fasilitas yang mereka butuhkan. - Meningkatkan Kepuasan Pengunjung:
Aksesibilitas yang baik akan membuat wisatawan merasa nyaman dan puas selama berada di destinasi wisata. Hal ini akan meningkatkan kemungkinan wisatawan untuk kembali berkunjung dan merekomendasikan destinasi tersebut kepada orang lain. - Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal:
Wisatawan yang datang dengan mudah akan mengeluarkan lebih banyak uang di destinasi tersebut, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata. - Inklusivitas:
Aksesibilitas yang baik juga penting untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, dapat menikmati destinasi wisata tanpa hambatan.
Faktor Keterbatasan Akses Wisata
Meskipun aksesibilitas wisata memiliki peranan yang sangat penting, banyak destinasi wisata yang masih menghadapi keterbatasan dalam menyediakan akses yang memadai. Beberapa faktor penyebab keterbatasan akses wisata antara lain:
1. Keterbatasan Infrastruktur Transportasi
Salah satu faktor utama yang menyebabkan keterbatasan akses wisata adalah kurangnya infrastruktur transportasi yang memadai. Beberapa destinasi wisata yang terletak di daerah terpencil atau sulit dijangkau seringkali memiliki transportasi yang terbatas, seperti jalan yang rusak atau tidak ada transportasi umum yang menuju ke lokasi.
2. Kurangnya Fasilitas Pendukung
Selain transportasi, keberadaan fasilitas pendukung seperti penginapan, restoran, dan fasilitas umum lainnya yang kurang memadai juga menjadi faktor penghambat aksesibilitas. Tanpa fasilitas yang memadai, wisatawan akan merasa kesulitan untuk menikmati pengalaman mereka di destinasi tersebut.
3. Keterbatasan Akses Bagi Penyandang Disabilitas
Destinasi wisata yang tidak memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas juga menjadi masalah besar dalam aksesibilitas wisata. Misalnya, tidak adanya jalur khusus bagi kursi roda, tempat duduk yang tidak ramah disabilitas, atau fasilitas lainnya yang mendukung akses bagi pengunjung dengan kebutuhan khusus.
4. Keterbatasan Akses Digital
Di era digital seperti sekarang, informasi yang mudah diakses menjadi sangat penting. Beberapa destinasi wisata yang kurang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menyebabkan wisatawan kesulitan dalam menemukan informasi penting seperti peta lokasi, jadwal transportasi, atau rekomendasi fasilitas.
Baca Juga: Fakta Peluang dan Tantangan Terkini dalam Perencanaan Pariwisata
Contoh Destinasi Wisata yang Memiliki Keterbatasan Akses
Berikut ini adalah beberapa destinasi wisata di Indonesia yang menghadapi keterbatasan akses, meskipun memiliki potensi wisata yang besar:
1. Tamansari, Bogor

Sumber: metrobogor.com
Di Tamansari, Bogor, pengunjung sering menghadapi jalan yang berlubang, membuat perjalanan menuju lokasi kurang nyaman. Keterbatasan infrastruktur ini mengurangi kenyamanan wisatawan, terutama saat cuaca buruk.
2. Lavabantal, Sleman

Sumber: radarjogja.jawapos.com
Jalur akses menuju situs Lavabantal mulai rusak dan memerlukan perbaikan segera. Beberapa fasilitas pendukung, seperti tempat duduk, papan informasi, dan spot selfie, juga tampak kusam dan tidak terawat, mengurangi pengalaman pengunjung di lokasi ini.
3. Toya Bungkah, Kintamani, Bangli
Toya Bungkah yang terletak di Kintamani, Bali, menawarkan pemandangan Danau Batur yang spektakuler. Namun, akses ke lokasi ini cukup sulit karena medan yang berbukit dan jalan yang belum sepenuhnya memadai untuk kendaraan besar. Hal ini membuat pengunjung merasa kesulitan untuk mencapai destinasi wisata tersebut.
Solusi untuk Mengatasi Keterbatasan Akses Wisata
Untuk mengatasi keterbatasan akses wisata, beberapa langkah yang dapat diambil adalah:
1. Perbaikan Infrastruktur Transportasi
Pemerintah dan pihak terkait perlu meningkatkan infrastruktur transportasi ke destinasi wisata, seperti memperbaiki jalan rusak atau membangun jalur transportasi umum yang dapat diakses oleh wisatawan.
2. Peningkatan Fasilitas Pendukung
Pengelola destinasi wisata perlu menyediakan fasilitas pendukung seperti tempat parkir yang cukup, toilet bersih, serta penginapan yang nyaman.
3. Inklusivitas Bagi Penyandang Disabilitas
Peningkatan akses bagi penyandang disabilitas, seperti menyediakan jalur kursi roda dan fasilitas lainnya, akan membantu membuat destinasi wisata lebih inklusif.
4. Pemanfaatan Teknologi Digital
Memanfaatkan teknologi untuk menyediakan informasi yang mudah diakses melalui aplikasi atau website destinasi wisata akan membantu pengunjung dalam merencanakan perjalanan mereka.
Baca Juga: Cara Cerdas Barcelona Kelola Wisata Pakai Big Data & AI
Raih Sertifikasi Konsultan Pariwisata dan Bangun Destinasi Wisata Aksesibel!
Aksesibilitas wisata adalah faktor penting yang memengaruhi kenyamanan dan kepuasan wisatawan. Keterbatasan akses wisata dapat menghambat potensi pariwisata suatu daerah. Namun, dengan perbaikan infrastruktur, fasilitas pendukung, dan penggunaan teknologi, keterbatasan akses ini bisa diatasi. Jika kamu tertarik untuk mengembangkan destinasi wisata dengan perencanaan yang lebih baik, kamu bisa mempertimbangkan untuk memperoleh Sertifikasi Konsultan Perencanaan Destinasi Pariwisata di LSPP Jana Dharma Indonesia. Dengan sertifikasi ini, kamu tidak hanya mendapatkan pengakuan resmi dari BNSP, tetapi juga peluang untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kompetensimu dalam mengelola destinasi wisata.
Jangan ragu untuk bergabung dan memperluas wawasanmu dalam dunia pariwisata. Dapatkan manfaatnya sekarang dan mulailah perjalananmu menuju profesionalisme di bidang ini!
Untuk informasi lebih lanjut dan proses pendaftaran, hubungi kami:
WhatsApp : +6281215017975
Telp : 0274 543 761 (Ninda)
Instagram : @jana_dharma_indonesia
Email : lspp.janadharmaindonesia@gmail.com