Masterplan destinasi wisata merupakan rencana strategis untuk mengembangkan potensi pariwisata secara terstruktur dan berkelanjutan. Tujuannya adalah menciptakan keseimbangan antara pengembangan wisata, pelestarian budaya, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan membahas definisi, tujuan, dan contoh masterplan destinasi wisata secara komprehensif. Yuk, simak selengkapnya.
Table of Contents
ToggleApa Itu Masterplan Destinasi Wisata?
Masterplan destinasi wisata adalah sebuah rencana induk yang disusun untuk pengembangan kawasan wisata. Menurut Vitasurya, dkk. (2022), masterplan ini berfungsi sebagai arahan dalam pengembangan serta panduan untuk merancang kebijakan dan keputusan yang dapat membantu masyarakat untuk membangun visi tentang apa yang diinginkan pada masa depan, khususnya terkait dengan destinasi wisata yang mereka kelola.
Sebagai dokumen yang penting, masterplan destinasi wisata memberikan gambaran jangka panjang mengenai bagaimana suatu daerah atau kawasan wisata dapat berkembang. Dengan adanya masterplan, pengelolaan destinasi wisata bisa lebih terarah, efisien, dan berkelanjutan. Rencana induk ini biasanya melibatkan berbagai aspek, mulai dari infrastruktur, atraksi wisata, keberlanjutan lingkungan, hingga peningkatan kapasitas masyarakat lokal yang terlibat.
Baca Juga: Mengungkap Regulasi Pendirian Desa Wisata yang Perlu Diketahui
Tujuan Master Plan Destinasi Wisata
Masterplan destinasi wisata memiliki beberapa tujuan utama yang dapat membantu dalam pengembangan kawasan wisata secara terencana dan sistematis. Tujuan-tujuan tersebut antara lain:
1. Meningkatkan Daya Tarik Wisata
Dengan adanya masterplan yang baik, kawasan wisata akan lebih terorganisir dan memiliki daya tarik yang lebih besar bagi wisatawan. Ini termasuk pengembangan atraksi wisata yang menarik dan promosi yang efektif. Daya tarik wisata merupakan unsur esensial dalam sebuah pengembangan destinasi wisata. Oleh karena itu, perlu adanya master plan destinasi yang menjelaskan rancangan daya tarik wisata pengembangan sebuah destinasi.
2. Meningkatkan Kualitas Layanan dan Fasilitas
Salah satu tujuan utama dari masterplan adalah meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas yang ada di destinasi wisata. Dengan adanya rencana yang jelas, pengelola dapat meningkatkan fasilitas seperti penginapan, restoran, transportasi, dan layanan lainnya yang menunjang kenyamanan wisatawan.
3. Mengoptimalkan Potensi Ekonomi Lokal
Pengembangan destinasi wisata yang terencana akan mengoptimalkan potensi ekonomi lokal. Masyarakat dapat memperoleh manfaat langsung dari sektor pariwisata melalui pekerjaan, usaha kecil dan menengah, serta kesempatan untuk mengembangkan produk lokal.
4. Memperhatikan Keberlanjutan Lingkungan
Masterplan destinasi wisata juga bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Dengan adanya perencanaan yang matang, pengelolaan destinasi wisata dapat dilakukan secara ramah lingkungan, mengurangi polusi, dan melindungi flora serta fauna di sekitar kawasan wisata.
Baca Juga: Apa Itu Baku Mutu dalam Wisata Bahari dan Mengapa Penting?
Unsur Penting dalam Masterplan Destinasi Wisata
Setiap masterplan destinasi wisata harus mencakup berbagai elemen penting yang mendukung pengembangan dan keberlanjutan kawasan wisata. Berikut adalah unsur-unsur yang harus ada dalam masterplan tersebut:
1. Visi dan Misi Pengembangan Destinasi Wisata
Visi adalah gambaran jangka panjang mengenai destinasi wisata yang ingin dicapai. Sementara itu, misi adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk mewujudkan visi tersebut. Dalam masterplan, visi dan misi ini sangat penting untuk memberikan arah yang jelas tentang tujuan pengembangan kawasan wisata.
2. Penilaian Potensi dan Sumber Daya
Setiap kawasan wisata memiliki potensi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penilaian terhadap potensi alam, budaya, dan sosial yang ada di wilayah tersebut. Masterplan destinasi wisata akan mempertimbangkan berbagai sumber daya yang ada, termasuk kekayaan alam, warisan budaya, dan sumber daya manusia.
3. Pengembangan Infrastruktur
Infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mendukung kelancaran operasional destinasi wisata. Selain itu, dalam masterplan, pengembangan infrastruktur seperti akses jalan, penginapan, fasilitas umum, dan transportasi harus diperhatikan agar dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi wisatawan.
4. Persepsi atau Citra terhadap Destinasi Wisata
Persepsi atau citra dari suatu destinasi wisata sangat mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. Dalam masterplan destinasi wisata, penting untuk menciptakan citra yang positif dan menarik melalui promosi yang efektif dan pengembangan branding yang kuat. Hal ini akan membantu meningkatkan daya tarik destinasi dan membedakannya dengan destinasi wisata lainnya.
5. Keberlanjutan dan Dampak Lingkungan
Aspek keberlanjutan lingkungan harus menjadi perhatian utama dalam setiap masterplan destinasi wisata. Pengembangan kawasan wisata yang tidak memperhatikan aspek keberlanjutan dapat berdampak negatif pada lingkungan. Oleh karena itu, dalam masterplan, perlu ada upaya untuk menjaga kelestarian alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
6. Partisipasi Masyarakat Lokal
Masyarakat lokal memainkan peran penting dalam pengembangan destinasi wisata. Oleh karena itu, masterplan destinasi wisata harus melibatkan masyarakat lokal dalam setiap tahap pengembangan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Hal ini akan membantu menciptakan keberlanjutan ekonomi dan sosial yang lebih baik di wilayah tersebut.
Baca Juga: Desa Wisata Kamu Butuh Keajaiban? Coba Strategi Promosi Ini
Contoh Master Plan Destinasi Wisata
Berikut ini adalah beberapa contoh master plan destinasi wisata yang dapat menjadi referensi dalam pengembangan kawasan wisata di Indonesia.
1. Wisata Kampung Ketupat di Samarinda melalui Masterplan Plaza
Kampung Ketupat di Samarinda adalah salah satu destinasi wisata yang berkembang dengan pesat berkat adanya masterplan yang jelas. Masterplan ini mencakup pengembangan infrastruktur, atraksi wisata, dan fasilitas pendukung yang dapat menarik wisatawan. Salah satu pengembangan utama dalam masterplan Kampung Ketupat adalah pembangunan Plaza yang menjadi pusat kegiatan wisata, dengan ruang terbuka untuk menikmati kebersamaan. Terdapat pula rancangan untuk fasilitas difabel dan ruang terbuka hijau. Berikut merupakan masterplan Plaza Kampung Ketupat Samarinda dalam penelitian Ningsih, dkk. (2023).

2. Masterplan Desa Wisata Mekarsari Narmada
Desa Wisata Mekarsari Narmada merupakan salah satu contoh sukses pengembangan desa wisata yang menggunakan masterplan. Dalam masterplan desa wisata ini, terdapat beberapa pengembangan penting seperti pembuatan kereta sawah, kolam terapi, atv, dan spot foto jembatan yang menarik pengunjung (Latifa, dkk. 2024). Setiap elemen dalam masterplan ini dirancang untuk meningkatkan pengalaman wisatawan, menciptakan atraksi yang unik, dan mendukung keberlanjutan ekonomi serta sosial masyarakat lokal.
Baca Juga: 3 Contoh Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan yang Sukses
Saatnya Ambil Sertifikasi Konsultan Pariwisata di LSPP Jana Dharma Indonesia
Jika kamu tertarik untuk memperdalam pengetahuan mengenai masterplan destinasi wisata dan berkarir sebagai konsultan pariwisata yang profesional, Sertifikasi Konsultan Pariwisata di LSPP Jana Dharma Indonesia bisa menjadi pilihan yang tepat. Sertifikasi ini akan memberikan kamu keterampilan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengembangan destinasi wisata, serta meningkatkan kredibilitas kamu di industri pariwisata.
Keuntungan mengikuti sertifikasi ini di LSPP Jana Dharma Indonesia antara lain adalah:
- Memperluas jaringan profesional di bidang pariwisata.
- Konsumsi gratis selama proses sertifikasi.
- Sertifikat resmi BNSP yang diakui secara nasional dan dapat meningkatkan peluang karir kamu di industri pariwisata.
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengasah keterampilan dan meningkatkan profesionalisme kamu! Daftarkan diri kamu sekarang juga dan buktikan keahlianmu di dunia pariwisata melalui sertifikasi konsultan pariwisata di LSPP Jana Dharma Indonesia.
Untuk konsultasi gratis, kamu dapat menghubungi:
- WhatsApp: +62 851 9163 0530 atau +62 821 3723 1768
- Telepon: (0274) 543 761
- Email: lspp.janadharmaindonesia@gmail.com
- Instagram: @jana_dharma_indonesi