Pakai Influencer untuk Promosi Wisata, Strategi Jitu atau Buang Uang?

Spread the love

Di era serba digital ini, cara kita mengenal dan memilih destinasi wisata telah berubah drastis. Jika dulu orang mencari referensi liburan lewat brosur atau iklan di majalah, kini cukup membuka media sosial dan melihat postingan dari seorang influencer. Melalui foto yang estetik, video perjalanan yang menyentuh, hingga ulasan jujur, influencer menjadi sumber informasi sekaligus inspirasi bagi banyak orang. Maka tak heran jika influencer marketing adalah strategi yang semakin masyarakat lirik, terutama di sektor pariwisata.

Para pelaku industri sadar bahwa promosi lewat influencer bisa menjangkau target audiens dengan cara yang lebih personal dan persuasif. Ketika seorang figur publik membagikan pengalamannya berkunjung ke suatu tempat, audiens merasa lebih terhubung secara emosional. Hal ini jauh lebih efektif dibandingkan promosi konvensional yang cenderung satu arah dan formal. Tapi seberapa penting sebenarnya peran influencer marketing dalam mempromosikan destinasi wisata?

Apa Itu Influencer Marketing?

Sebelum masuk lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu pengertian influencer marketing. Influencer marketing adalah bentuk pemasaran di mana sebuah brand atau instansi bekerja sama dengan individu yang memiliki pengaruh (influencer) di media sosial atau platform digital lainnya untuk mempromosikan produk, layanan, atau dalam konteks ini ialah destinasi wisata.

Influencer bisa berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari selebritas, travel blogger, fotografer, hingga tokoh lokal yang dikenal luas di komunitasnya. Yang membuat mereka efektif adalah kekuatan personal branding dan kedekatan dengan audiens. Ketika mereka merekomendasikan suatu tempat wisata, pengikut mereka cenderung lebih percaya dan tertarik untuk mengunjungi lokasi tersebut.

Biasanya, kerja sama dilakukan dalam bentuk konten seperti posting Instagram, video YouTube, ulasan blog, hingga kampanye TikTok yang disesuaikan dengan gaya khas masing-masing influencer. Teknik soft selling ini membuat promosi terasa lebih alami dan tidak memaksa.

Baca Juga: Cara Mengembangkan Potensi Wisata di Desa & Peran Konsultan di Baliknya

Perlukah Promosi Wisata Menggunakan Jasa Influencer Marketing?

Jawabannya: sangat perlu, terutama jika kamu ingin menjangkau generasi muda yang aktif di media sosial. Data menunjukkan bahwa millennial dan Gen Z lebih tertarik dengan konten yang relatable, otentik, dan disampaikan oleh figur yang mereka percaya. Di sinilah kekuatan influencer marketing berperan besar.

Promosi destinasi wisata menggunakan influencer memberikan beberapa keuntungan strategis. Pertama, mampu menjangkau pasar lebih luas dalam waktu singkat. Kedua, membangun citra positif destinasi melalui pengalaman nyata. Ketiga, meningkatkan engagement karena konten promosi tidak terlihat seperti iklan biasa.

Selain itu, influencer marketing juga memberikan peluang untuk menargetkan audiens secara lebih spesifik. Misalnya, jika sebuah destinasi ingin menarik wisatawan pecinta alam, maka bekerja sama dengan travel vlogger yang fokus pada konten hiking atau eco-tourism akan jauh lebih efektif dibandingkan iklan umum.

Sejauh Mana Peran Influencer Marketing dalam Meningkatkan Keputusan Masyarakat?

Pengaruh influencer tidak hanya berhenti pada peningkatan awareness. Mereka juga mampu mengarahkan keputusan audiens dalam tahap akhir sebelum melakukan perjalanan, seperti pemesanan tiket, reservasi hotel, atau membuat itinerary. Artinya, influencer marketing adalah alat yang kuat untuk meningkatkan “travel intention” atau niat berwisata seseorang.

Hal ini terbukti dalam penelitian oleh Panca, dkk (2022) yang menunjukkan bahwa penggunaan jasa influencer marketing secara signifikan berpengaruh terhadap meningkatnya niat kunjungan wisatawan ke Kota Cimahi. Melalui kampanye yang terkemas menarik, para influencer mampu membangun persepsi positif tentang destinasi tersebut dan mendorong audiens untuk menjadikannya pilihan utama.

Bahkan, efek psikologis yang ditimbulkan dari konten influencer bisa membentuk ikatan emosional antara audiens dengan destinasi. Hal ini tentu mendorong konversi yang lebih tinggi dibandingkan metode promosi biasa. Singkatnya, influencer bukan sekadar promotor, tapi juga penggerak keputusan.

Baca Juga: Memahami Perencanaan Pemasaran Pariwisata Mulai dari Basicnya

Contoh Destinasi Pariwisata yang Memanfaatkan Influencer Marketing

Banyak daerah di Indonesia yang mulai menyadari pentingnya strategi ini. Salah satu contoh sukses datang dari Pekalongan, di mana pemerintah daerah memanfaatkan duta wisata sebagai influencer lokal. Dalam penelitian oleh Azzahra dan Triyono (2024), mengungkapkan bahwa penggunaan duta wisata untuk mempromosikan destinasi secara digital berdampak positif terhadap meningkatnya minat dan jumlah kunjungan wisatawan.

Duta wisata ini berperan ganda: selain sebagai representasi budaya lokal, mereka juga aktif di media sosial untuk membagikan keunikan dan daya tarik daerahnya. Pendekatan ini sangat efektif karena tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membangun narasi personal yang membuat audiens lebih terlibat.

Contoh lainnya datang dari Bali, Labuan Bajo, dan Yogyakarta yang secara konsisten menggandeng travel influencer lokal maupun internasional. Dengan konten yang menarik dan estetika visual tinggi, destinasi ini mampu mempertahankan citra sebagai tujuan wisata unggulan, bahkan di tengah persaingan global.

Bagaimana Konsultan Pemasaran Pariwisata Memandang Hal Ini?

Bagi seorang konsultan pemasaran pariwisata, influencer marketing bukan sekadar tren sesaat, tetapi strategi komunikasi yang perlu dirancang secara terukur dan terintegrasi. Mereka memandang bahwa influencer marketing adalah bagian dari bauran promosi digital yang sangat berpengaruh terhadap persepsi destinasi di mata publik. Dalam praktik profesional, pemilihan influencer tidak boleh asal viral atau sekadar punya banyak followers. Akan tetapi juga harus sesuai dengan karakteristik target pasar dan nilai-nilai destinasi.

Konsultan akan menganalisis siapa audiens utama dari suatu daerah wisata, lalu mencocokkannya dengan gaya komunikasi dan segmentasi audiens si influencer. Misalnya, untuk mempromosikan desa wisata dengan fokus pada budaya lokal, tentu akan lebih tepat jika bekerja sama dengan travel content creator yang punya ketertarikan terhadap budaya dan sejarah, bukan sekadar selebgram lifestyle. Strategi ini membuat pesan promosi menjadi lebih relevan dan tepat sasaran.

Lebih dari itu, konsultan juga akan mengukur dampak kampanye influencer marketing melalui berbagai indikator. Mulai dari reach, engagement rate, hingga konversi nyata seperti peningkatan jumlah kunjungan atau reservasi. Artinya, pendekatan ini berbasis data dan bisa dievaluasi secara profesional. Maka tidak heran jika dalam tim promosi pariwisata, peran konsultan sangat penting untuk merancang strategi yang berkelanjutan dan berdampak nyata.

Bahkan, banyak konsultan pariwisata yang kini menyarankan pemerintah daerah atau pengelola destinasi untuk menjalin kerja sama jangka panjang dengan influencer, bukan hanya dalam bentuk campaign satu kali posting. Dengan pendekatan yang konsisten, sebuah destinasi bisa membangun brand image yang kuat dan melekat di benak calon wisatawan. Pendek kata, influencer marketing bukan hanya alat bantu promosi, namun aset strategis dalam membentuk narasi wisata yang hidup dan menarik.

Baca Juga: Sudah Tahu Cara Belajar Meta Ads untuk Promosi Wisata? Ini Step by Stepnya

Siap Jadi Bagian dari Strategi Promosi Wisata?

Melihat efektivitasnya dalam menjangkau audiens secara emosional dan membentuk keputusan berwisata, tidak bisa kita pungkiri bahwa influencer marketing adalah strategi promosi yang semakin relevan di era digital. Pengaruhnya tidak hanya terbatas pada peningkatan eksposur, tapi juga mampu membangun citra destinasi secara otentik dan dekat dengan calon wisatawan. Baik melalui konten visual, cerita perjalanan, maupun testimoni personal, promosi lewat influencer terbukti memberikan dampak signifikan terhadap niat kunjungan masyarakat. Hal ini sebagaimana terlihat dari berbagai studi di Kota Cimahi hingga Pekalongan.

Bagi kamu yang terlibat dalam dunia pariwisata, baik sebagai pelaku, promotor, maupun calon konsultan profesional, ini saatnya untuk memperdalam pemahaman dan meningkatkan kredibilitas. LSPP Jana Dharma Indonesia menyediakan program Sertifikasi Konsultan Pemasaran Pariwisata resmi BNSP yang akan membekali kamu dengan keahlian teknis, relasi profesional yang lebih luas, dan akses materi yang relevan dengan kebutuhan industri. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan berbagai keuntungan tambahan seperti konsumsi gratis selama pelatihan dan jaringan alumni yang aktif. Jadi, jika kamu ingin naik level dan berperan lebih besar dalam pengembangan promosi wisata di Indonesia, segera daftarkan dirimu sekarang.

Untuk informasi lebih lanjut dan proses pendaftaran, hubungi kami:

WhatsApp : +6281215017975
Telp : 0274 543 761 (Ninda)
Instagram : @jana_dharma_indonesia
Email : lspp.janadharmaindonesia@gmail.com

Pakai Influencer untuk Promosi Wisata, Strategi Jitu atau Buang Uang?

Spread the love

Di era serba digital ini, cara kita mengenal dan memilih destinasi wisata telah berubah drastis. Jika dulu orang mencari referensi liburan lewat brosur atau iklan di majalah, kini cukup membuka media sosial dan melihat postingan dari seorang influencer. Melalui foto yang estetik, video perjalanan yang menyentuh, hingga ulasan jujur, influencer menjadi sumber informasi sekaligus inspirasi bagi banyak orang. Maka tak heran jika influencer marketing adalah strategi yang semakin masyarakat lirik, terutama di sektor pariwisata.

Para pelaku industri sadar bahwa promosi lewat influencer bisa menjangkau target audiens dengan cara yang lebih personal dan persuasif. Ketika seorang figur publik membagikan pengalamannya berkunjung ke suatu tempat, audiens merasa lebih terhubung secara emosional. Hal ini jauh lebih efektif dibandingkan promosi konvensional yang cenderung satu arah dan formal. Tapi seberapa penting sebenarnya peran influencer marketing dalam mempromosikan destinasi wisata?

Apa Itu Influencer Marketing?

Sebelum masuk lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu pengertian influencer marketing. Influencer marketing adalah bentuk pemasaran di mana sebuah brand atau instansi bekerja sama dengan individu yang memiliki pengaruh (influencer) di media sosial atau platform digital lainnya untuk mempromosikan produk, layanan, atau dalam konteks ini ialah destinasi wisata.

Influencer bisa berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari selebritas, travel blogger, fotografer, hingga tokoh lokal yang dikenal luas di komunitasnya. Yang membuat mereka efektif adalah kekuatan personal branding dan kedekatan dengan audiens. Ketika mereka merekomendasikan suatu tempat wisata, pengikut mereka cenderung lebih percaya dan tertarik untuk mengunjungi lokasi tersebut.

Biasanya, kerja sama dilakukan dalam bentuk konten seperti posting Instagram, video YouTube, ulasan blog, hingga kampanye TikTok yang disesuaikan dengan gaya khas masing-masing influencer. Teknik soft selling ini membuat promosi terasa lebih alami dan tidak memaksa.

Baca Juga: Cara Mengembangkan Potensi Wisata di Desa & Peran Konsultan di Baliknya

Perlukah Promosi Wisata Menggunakan Jasa Influencer Marketing?

Jawabannya: sangat perlu, terutama jika kamu ingin menjangkau generasi muda yang aktif di media sosial. Data menunjukkan bahwa millennial dan Gen Z lebih tertarik dengan konten yang relatable, otentik, dan disampaikan oleh figur yang mereka percaya. Di sinilah kekuatan influencer marketing berperan besar.

Promosi destinasi wisata menggunakan influencer memberikan beberapa keuntungan strategis. Pertama, mampu menjangkau pasar lebih luas dalam waktu singkat. Kedua, membangun citra positif destinasi melalui pengalaman nyata. Ketiga, meningkatkan engagement karena konten promosi tidak terlihat seperti iklan biasa.

Selain itu, influencer marketing juga memberikan peluang untuk menargetkan audiens secara lebih spesifik. Misalnya, jika sebuah destinasi ingin menarik wisatawan pecinta alam, maka bekerja sama dengan travel vlogger yang fokus pada konten hiking atau eco-tourism akan jauh lebih efektif dibandingkan iklan umum.

Sejauh Mana Peran Influencer Marketing dalam Meningkatkan Keputusan Masyarakat?

Pengaruh influencer tidak hanya berhenti pada peningkatan awareness. Mereka juga mampu mengarahkan keputusan audiens dalam tahap akhir sebelum melakukan perjalanan, seperti pemesanan tiket, reservasi hotel, atau membuat itinerary. Artinya, influencer marketing adalah alat yang kuat untuk meningkatkan “travel intention” atau niat berwisata seseorang.

Hal ini terbukti dalam penelitian oleh Panca, dkk (2022) yang menunjukkan bahwa penggunaan jasa influencer marketing secara signifikan berpengaruh terhadap meningkatnya niat kunjungan wisatawan ke Kota Cimahi. Melalui kampanye yang terkemas menarik, para influencer mampu membangun persepsi positif tentang destinasi tersebut dan mendorong audiens untuk menjadikannya pilihan utama.

Bahkan, efek psikologis yang ditimbulkan dari konten influencer bisa membentuk ikatan emosional antara audiens dengan destinasi. Hal ini tentu mendorong konversi yang lebih tinggi dibandingkan metode promosi biasa. Singkatnya, influencer bukan sekadar promotor, tapi juga penggerak keputusan.

Baca Juga: Memahami Perencanaan Pemasaran Pariwisata Mulai dari Basicnya

Contoh Destinasi Pariwisata yang Memanfaatkan Influencer Marketing

Banyak daerah di Indonesia yang mulai menyadari pentingnya strategi ini. Salah satu contoh sukses datang dari Pekalongan, di mana pemerintah daerah memanfaatkan duta wisata sebagai influencer lokal. Dalam penelitian oleh Azzahra dan Triyono (2024), mengungkapkan bahwa penggunaan duta wisata untuk mempromosikan destinasi secara digital berdampak positif terhadap meningkatnya minat dan jumlah kunjungan wisatawan.

Duta wisata ini berperan ganda: selain sebagai representasi budaya lokal, mereka juga aktif di media sosial untuk membagikan keunikan dan daya tarik daerahnya. Pendekatan ini sangat efektif karena tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membangun narasi personal yang membuat audiens lebih terlibat.

Contoh lainnya datang dari Bali, Labuan Bajo, dan Yogyakarta yang secara konsisten menggandeng travel influencer lokal maupun internasional. Dengan konten yang menarik dan estetika visual tinggi, destinasi ini mampu mempertahankan citra sebagai tujuan wisata unggulan, bahkan di tengah persaingan global.

Bagaimana Konsultan Pemasaran Pariwisata Memandang Hal Ini?

Bagi seorang konsultan pemasaran pariwisata, influencer marketing bukan sekadar tren sesaat, tetapi strategi komunikasi yang perlu dirancang secara terukur dan terintegrasi. Mereka memandang bahwa influencer marketing adalah bagian dari bauran promosi digital yang sangat berpengaruh terhadap persepsi destinasi di mata publik. Dalam praktik profesional, pemilihan influencer tidak boleh asal viral atau sekadar punya banyak followers. Akan tetapi juga harus sesuai dengan karakteristik target pasar dan nilai-nilai destinasi.

Konsultan akan menganalisis siapa audiens utama dari suatu daerah wisata, lalu mencocokkannya dengan gaya komunikasi dan segmentasi audiens si influencer. Misalnya, untuk mempromosikan desa wisata dengan fokus pada budaya lokal, tentu akan lebih tepat jika bekerja sama dengan travel content creator yang punya ketertarikan terhadap budaya dan sejarah, bukan sekadar selebgram lifestyle. Strategi ini membuat pesan promosi menjadi lebih relevan dan tepat sasaran.

Lebih dari itu, konsultan juga akan mengukur dampak kampanye influencer marketing melalui berbagai indikator. Mulai dari reach, engagement rate, hingga konversi nyata seperti peningkatan jumlah kunjungan atau reservasi. Artinya, pendekatan ini berbasis data dan bisa dievaluasi secara profesional. Maka tidak heran jika dalam tim promosi pariwisata, peran konsultan sangat penting untuk merancang strategi yang berkelanjutan dan berdampak nyata.

Bahkan, banyak konsultan pariwisata yang kini menyarankan pemerintah daerah atau pengelola destinasi untuk menjalin kerja sama jangka panjang dengan influencer, bukan hanya dalam bentuk campaign satu kali posting. Dengan pendekatan yang konsisten, sebuah destinasi bisa membangun brand image yang kuat dan melekat di benak calon wisatawan. Pendek kata, influencer marketing bukan hanya alat bantu promosi, namun aset strategis dalam membentuk narasi wisata yang hidup dan menarik.

Baca Juga: Sudah Tahu Cara Belajar Meta Ads untuk Promosi Wisata? Ini Step by Stepnya

Siap Jadi Bagian dari Strategi Promosi Wisata?

Melihat efektivitasnya dalam menjangkau audiens secara emosional dan membentuk keputusan berwisata, tidak bisa kita pungkiri bahwa influencer marketing adalah strategi promosi yang semakin relevan di era digital. Pengaruhnya tidak hanya terbatas pada peningkatan eksposur, tapi juga mampu membangun citra destinasi secara otentik dan dekat dengan calon wisatawan. Baik melalui konten visual, cerita perjalanan, maupun testimoni personal, promosi lewat influencer terbukti memberikan dampak signifikan terhadap niat kunjungan masyarakat. Hal ini sebagaimana terlihat dari berbagai studi di Kota Cimahi hingga Pekalongan.

Bagi kamu yang terlibat dalam dunia pariwisata, baik sebagai pelaku, promotor, maupun calon konsultan profesional, ini saatnya untuk memperdalam pemahaman dan meningkatkan kredibilitas. LSPP Jana Dharma Indonesia menyediakan program Sertifikasi Konsultan Pemasaran Pariwisata resmi BNSP yang akan membekali kamu dengan keahlian teknis, relasi profesional yang lebih luas, dan akses materi yang relevan dengan kebutuhan industri. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan berbagai keuntungan tambahan seperti konsumsi gratis selama pelatihan dan jaringan alumni yang aktif. Jadi, jika kamu ingin naik level dan berperan lebih besar dalam pengembangan promosi wisata di Indonesia, segera daftarkan dirimu sekarang.

Untuk informasi lebih lanjut dan proses pendaftaran, hubungi kami:

WhatsApp : +6281215017975
Telp : 0274 543 761 (Ninda)
Instagram : @jana_dharma_indonesia
Email : lspp.janadharmaindonesia@gmail.com

Most Recent Posts

  • All Post
  • Artikel
    •   Back
    • Travel Consultant
    • Tips Wisata
    • Konsultan Perencanaan Destinasi Pariwisata
    • Konsultan Perencanaan Pemasaran Pariwisata
Scroll to Top