Table of Contents
ToggleApa Itu Study Tour?
Study tour merupakan kegiatan yang umum dilakukan oleh sekolah untuk memperluas wawasan dan pengetahuan siswa di luar lingkungan kelas. Biasanya, study tour melibatkan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, institusi pemerintah, industri, dan destinasi wisata tertentu. Selain memberikan pengalaman langsung, kegiatan ini juga bertujuan untuk menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata, memungkinkan siswa untuk melihat dan belajar dari berbagai aspek kehidupan. Study tour juga berfungsi sebagai sarana pengembangan sosial dan emosional, karena siswa dapat berinteraksi dengan teman-teman sekelas dalam konteks yang lebih santai dan menyenangkan.
Baca juga: Liburan Sambil Belajar di 7 Destinasi Wisata Edukasi Jogja
Pro dari Study Tour
Study tour telah lama menjadi kegiatan yang populer di kalangan sekolah-sekolah, menawarkan pengalaman pembelajaran di luar kelas yang menarik dan berbeda. Banyak yang melihatnya sebagai kesempatan emas untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa di luar teori. Namun, seperti kegiatan lainnya, study tour juga memiliki sisi positif dan tantangan tersendiri. Berikut adalah beberapa pro dari kegiatan ini:
1. Pembelajaran Praktis
Study tour memungkinkan siswa belajar langsung dari pengalaman nyata, yang memperkaya pemahaman mereka tentang materi yang dipelajari di kelas. Misalnya, kunjungan ke situs sejarah atau museum memberikan konteks nyata yang tidak bisa didapatkan hanya dengan teori. Siswa dapat bertanya langsung kepada pemandu atau ahli, yang memperluas wawasan mereka. Pembelajaran praktis seperti ini juga membantu materi menjadi lebih mudah diingat dan menarik. Hal ini memperkuat konsep-konsep yang sebelumnya abstrak menjadi lebih konkret.
2. Membuka Wawasan
Study tour memperkenalkan siswa pada dunia di luar sekolah, memberikan mereka pandangan yang lebih luas tentang berbagai bidang pekerjaan dan budaya. Kunjungan ke berbagai tempat atau institusi menginspirasi minat baru, yang dapat memengaruhi pilihan karier mereka di masa depan. Selain itu, pengalaman ini mengajarkan siswa untuk lebih terbuka dan memahami keberagaman. Study tour juga memberi kesempatan kepada siswa untuk melihat langsung cara kerja di industri atau lembaga, yang membuat mereka lebih siap menghadapi tantangan di dunia profesional.
3. Pengembangan Keterampilan Sosial
Melalui study tour, siswa belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan menghargai perbedaan. Mereka akan saling mendukung, berbagi pengalaman, dan menyelesaikan masalah bersama, yang memperkuat hubungan antar teman sekelas. Selain itu, mereka juga berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, yang mengembangkan kemampuan sosial mereka. Keterampilan sosial ini sangat berharga, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia kerja nanti. Study tour menjadi kesempatan bagi siswa untuk membangun jaringan sosial yang lebih luas.
Kontra dari Study Tour
Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan oleh study tour, tidak sedikit pula yang merasa bahwa kegiatan ini bisa menimbulkan beberapa masalah, terutama dari segi biaya dan keselamatan. Berikut merupakan beberapa pandangan yang menentang kegiatan study tour di kalangan masyarakat:
1. Biaya Tambahan
Study tour sering membutuhkan biaya yang tidak sedikit, yang bisa menjadi beban bagi orangtua atau sekolah. Meskipun beberapa sekolah mencoba mengurangi biaya dengan mencari sponsor, hal ini tetap bisa menjadi masalah bagi siswa dengan kondisi finansial terbatas. Ketidakmampuan untuk membayar biaya bisa membuat beberapa siswa merasa terpinggirkan atau terisolasi. Sekolah perlu mempertimbangkan solusi agar kegiatan ini bisa lebih terjangkau dan dapat dinikmati oleh semua siswa. Biaya tambahan ini juga bisa membatasi jumlah peserta yang bisa mengikuti.
2. Keselamatan dan Pengawasan
Keselamatan siswa selama perjalanan adalah salah satu perhatian utama dalam pelaksanaan study tour. Meskipun sekolah berusaha memberikan pengawasan yang ketat, risiko kecelakaan atau situasi darurat tetap ada, terutama di lingkungan yang belum familiar. Orang tua sering kali merasa khawatir dengan potensi bahaya yang bisa terjadi, apalagi jika perjalanan melibatkan transportasi umum atau lokasi yang jauh. Oleh karena itu, pengelolaan yang baik dan kesiapan untuk menangani keadaan darurat sangat penting agar kegiatan ini tetap aman bagi semua peserta.
3. Kesenjangan Sosial
Tidak semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti study tour karena biaya yang tinggi atau alasan lainnya. Hal ini dapat menciptakan perasaan tidak setara di antara siswa yang mampu dan yang tidak, serta menambah jurang kesenjangan sosial. Beberapa siswa mungkin merasa terpinggirkan atau kurang dihargai karena tidak bisa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Sekolah harus mencari cara untuk membuat study tour lebih inklusif, seperti dengan memberikan bantuan biaya atau alternatif kegiatan yang lebih terjangkau bagi semua siswa.
Baca juga: Menerapkan Praktek Manajemen Sampah untuk Lingkungan Wisata yang Bersih
Mempersiapkan Study Tour yang Sukses
Bagi yang tertarik mengelola study tour atau bekerja di industri pariwisata, mengikuti Sertifikasi Travel Consultant di LSP Pariwisata Jana Dharma Indonesia dapat menjadi langkah tepat. Sertifikasi ini menguji kompetensi Anda dalam industri pariwisata dan membuka peluang untuk berkembang dalam karir konsultan perjalanan. Jadilah ahli dalam merencanakan perjalanan yang menginspirasi dan bermanfaat bagi banyak orang!
Dengan fokus pada manfaat dan tantangan dari study tour, kita dapat memahami bahwa kegiatan ini bukanlah tanpa pro dan kontra. Namun, dengan persiapan yang matang dan perhatian yang tepat, study tour dapat menjadi pengalaman berharga bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
Untuk informasi dan pendaftaran, hubungi kami:
WhatsApp : (+62)82322795991
Telp : 0274 543 761
Instagram : @jana_dharma_indonesia
Email : lspp.janadharmaindonesia@gmail.com