Indonesia, sebagai negara kepulauan yang kaya akan budaya dan sumber daya alam, memiliki potensi luar biasa dalam sektor pariwisata. Namun, seiring dengan berkembangnya konsep pariwisata berkelanjutan, pendekatan terhadap wisata tidak lagi terbatas pada keindahan alam atau sejarah semata. Kini, wisata juga menjadi ruang untuk pemberdayaan ekonomi lokal, khususnya melalui pelibatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Konsep inilah yang kemudian terkenal sebagai wisata UMKM.
Wisata UMKM merupakan sinergi antara dua sektor vital ekonomi nasional, yakni pariwisata dan UMKM. Dengan menjadikan UMKM sebagai bagian dari daya tarik wisata, masyarakat lokal dapat merasakan dampak ekonomi secara langsung, sekaligus memperkaya pengalaman wisatawan. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang wisata UMKM, perkembangannya, contoh penerapannya di Yogyakarta, serta pentingnya peran konsultan dalam mengintegrasikan dua sektor ini.
Table of Contents
ToggleApa Itu Wisata UMKM?
Wisata UMKM adalah bentuk kegiatan pariwisata yang melibatkan kunjungan ke lokasi-lokasi produksi UMKM sebagai bagian dari paket wisata. Wisatawan tidak hanya menikmati keindahan tempat, tetapi juga diajak untuk mengenal lebih dekat produk-produk lokal, proses produksinya, hingga berinteraksi langsung dengan pelaku usaha.
Jenis-jenis UMKM yang kerap menjadi objek wisata antara lain kerajinan tangan, kuliner khas daerah, produk herbal, tekstil, hingga pertanian dan peternakan skala rumah tangga. Tujuan utama dari wisata ini adalah mendorong penguatan ekonomi lokal dengan mempromosikan produk-produk daerah secara langsung kepada konsumen sekaligus memberikan pengalaman otentik kepada wisatawan.
Baca Juga: Menyelami Potensi Pariwisata Berbasis Masyarakat
Perkembangan Wisata UMKM di Indonesia
Beberapa tahun terakhir, wisata dengan tema ini mulai menunjukkan geliat yang menjanjikan. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Kementerian Koperasi dan UKM mulai memperkuat integrasi antara sektor pariwisata dan UMKM melalui berbagai program seperti pelatihan, bantuan pemasaran digital, dan fasilitasi paket wisata berbasis komunitas.
Trend pariwisata berbasis komunitas dan pengalaman (experiential tourism) turut mendorong popularitas wisata UMKM. Wisatawan, terutama generasi milenial dan Gen Z, kini lebih menyukai pengalaman yang autentik, termasuk melihat langsung pembuatan batik, mencoba membuat kerajinan, atau mencicipi makanan khas langsung di tempat produksinya.
Kota-kota wisata seperti Yogyakarta, Bali, dan Bandung menjadi pionir dalam pengembangan wisata tersebut. Mereka menawarkan berbagai paket wisata yang menyatukan kunjungan budaya, kuliner, dan sentra kerajinan lokal dalam satu perjalanan.
Integrasi UMKM dan Sektor Pariwisata
Integrasi antara UMKM dan pariwisata membawa manfaat ganda. Dari sisi pelaku UMKM, keterlibatan dalam pariwisata membuka akses pasar yang lebih luas, tidak hanya bagi wisatawan domestik tapi juga mancanegara. Produk lokal menjadi lebih terkenal di kalangan masyakarat luas dan omzet pelaku usaha pun meningkat.
Dari sisi industri pariwisata, integrasi ini menciptakan nilai tambah. Destinasi wisata tidak lagi monoton, tetapi semakin beragam dengan keberadaan UMKM sebagai titik-titik menarik yang bisa kamu kunjungi. Kegiatan wisata menjadi lebih interaktif dan edukatif.
Agar integrasi ini berjalan optimal, membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah daerah, pelaku industri pariwisata, komunitas, dan juga konsultan pengembangan pariwisata yang memahami potensi lokal secara mendalam.
Destinasi Wisata UMKM di Jogja
Yogyakarta, kota budaya yang juga terkenal sebagai “Kota Pelajar”, menjadi salah satu daerah yang paling serius dalam mengembangkan wisata UMKM. Di berbagai kabupaten dan kota di DIY, terdapat banyak desa yang menjadi pionir wisata berbasis UMKM.
Wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta kini tidak hanya mengunjungi Keraton, Malioboro, atau Candi Prambanan. Mereka juga bisa mengunjungi ke sentra aluminum, sentra batik di Imogiri, melihat pembuatan gerabah di Kasongan, atau menikmati kuliner khas langsung dari pabriknya.
Pendekatan yang pemerintah daerah DIY lakukan sangat menarik. Mereka membentuk kolaborasi antara Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UMKM, serta komunitas lokal untuk merancang paket wisata berbasis UMKM yang menarik dan berkelanjutan.
Wisata Kerajinan Aluminium
Sumber: diy.jadesta.com
Salah satu produk usaha menengah unggulan di Yogyakarta yang berhasil terintegrasi dengan wisata adalah kerajinan aluminium. Terletak di kawasan Giwangan, UMKM ini memproduksi berbagai peralatan rumah tangga dan dekorasi berbahan aluminium yang dikerjakan secara manual oleh pengrajin lokal.
Wisatawan yang mengunjungi tempat ini akan mendapatkan pengalaman edukatif melihat proses peleburan, pencetakan, hingga penyelesaian produk. Tak jarang, pengunjung juga mendapat kesempatan untuk mencoba sendiri teknik sederhana pembuatan kerajinan.
UMKM ini menjadi contoh nyata bagaimana produk yang awalnya hanya dipasarkan melalui jalur konvensional, kini mampu berkembang pesat berkat integrasi dengan sektor wisata.
Wisata Abon Kluwih
Sumber: kampungwisata.jogjakota.go.id
Masih di Yogyakarta, tepatnya di Kampung Wisata Kali Gajah Wong, terdapat wisata UMKM unik yang mengangkat produk kuliner khas, yaitu abon kluwih. Produk ini terbuat dari buah kluwih, yang selama ini kurang dimanfaatkan, dan diolah menjadi makanan siap saji dengan cita rasa gurih dan unik.
UMKM Abon Nabati menjadi pelopornya. Mereka tidak hanya menjual produk, tapi juga membuka ruang bagi wisatawan untuk melihat proses produksi abon kluwih, mulai dari pengolahan buah mentah hingga pengemasan.
Desa tempat UMKM ini berada juga menawarkan suasana pedesaan yang tenang, cocok untuk wisata edukatif keluarga. Pengalaman ini semakin memperkaya pilihan destinasi bagi wisatawan yang ingin menikmati sisi lain dari Yogyakarta.
Wisata Naik Mobil VW Berkeliling UMKM di Kulon Progo
Sumber: jogja.tribunnews.com
Salah satu inovasi wisata UMKM yang cukup menarik perhatian adalah wisata naik mobil VW klasik keliling Kulon Progo, terutama kawasan Bukit Menoreh. Paket wisata ini tidak hanya menawarkan pemandangan indah perbukitan, tetapi juga kunjungan ke berbagai UMKM lokal.
Dalam perjalanan ini, pemandu wisata akan membawa kamu mengunjungi Sentra Anyaman Pandan. Di sini, pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan tikar, tas, dan aksesoris dari daun pandan. Mereka juga bisa mencoba menganyam dan membeli hasil karya pengrajin setempat.
Selain itu, pengunjung juga bisa mengunjungi Produksi Getuk Pisang. Getuk pisang adalah camilan khas berbahan dasar pisang yang melalui proses pengolahan secara tradisional. Wisatawan dapat mencicipi langsung serta melihat bagaimana camilan ini dibuat.
Harga paket wisata berkisar antara Rp350.000 hingga Rp550.000, tergantung jumlah peserta dan fasilitas yang kamu pilih. Paket ini biasanya mencakup transportasi VW klasik, makan siang, pemandu wisata, dan workshop singkat di lokasi yang kamu pilih.
Pentingnya Konsultan Memahami Peluang Integrasi UMKM dan Wisata
Untuk mengoptimalkan potensi wisata UMKM, konsultan pengembangan pariwisata tidak hanya perlu memahami tren wisata, tetapi juga harus benar-benar mengenali karakter dan kebutuhan UMKM lokal. UMKM memiliki keunikan tersendiri dalam proses produksi, sumber daya, serta tantangan bisnis yang berbeda dengan industri skala besar. Tanpa pemahaman yang mendalam, strategi integrasi yang dirancang bisa menjadi tidak relevan atau bahkan membebani pelaku usaha kecil. Oleh karena itu, konsultan yang memahami UMKM secara menyeluruh akan lebih mampu menciptakan solusi yang aplikatif, inklusif, dan berkelanjutan. Hal ini dikarenakan mereka diharapkan untuk memiliki keahlian sebagai berikut.
Menganalisis Potensi Produk UMKM yang Layak Dikembangkan sebagai Objek Wisata
Konsultan memiliki kemampuan untuk membaca potensi lokal yang mungkin belum terlihat oleh pelaku UMKM itu sendiri. Mereka melakukan analisis terhadap kekuatan produk, keunikan proses produksi, serta nilai budaya atau edukatif yang bisa UMKM tersebut tonjolkan. Dari situ, mereka dapat menentukan produk UMKM mana yang layak dijadikan bagian dari atraksi wisata. Dengan pendekatan yang terarah, potensi yang tersembunyi bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata baru.
Merancang Paket Wisata yang Menarik dan Sesuai dengan Tren Pasar
Selain mengenali potensi lokal, konsultan juga memahami perilaku dan preferensi wisatawan saat ini. Mereka dapat merancang paket wisata yang menggabungkan edukasi, hiburan, dan interaksi langsung dengan UMKM dalam format yang menarik. Paket wisata ini biasanya dibuat agar sesuai dengan segmen pasar tertentu, seperti keluarga, pelajar, atau wisatawan mancanegara. Hasilnya, kunjungan wisata menjadi lebih bernilai dan berkesan.
Membantu Pelaku UMKM Menyiapkan Infrastruktur Pendukung
Banyak UMKM belum siap secara fisik maupun layanan untuk menerima kunjungan wisatawan. Di sinilah peran konsultan sangat penting dalam membantu merancang tata letak area produksi yang bisa dilihat publik, ruang display produk, serta jalur kunjungan yang aman dan nyaman. Mereka juga memberikan pelatihan tentang standar pelayanan pelanggan kepada pelaku UMKM dan karyawannya. Dengan infrastruktur dan SDM yang siap, pengalaman wisata menjadi lebih profesional dan menyenangkan.
Menghubungkan UMKM dengan Agen Wisata dan Platform Digital Agar Promosi Lebih Efektif
Konsultan berfungsi sebagai penghubung strategis antara pelaku UMKM dan jaringan distribusi pariwisata, seperti travel agent, tour guide, serta platform digital booking atau promosi. Mereka membantu membuat materi promosi yang menarik, termasuk konten visual dan narasi yang mampu menjual pengalaman wisata secara emosional. Selain itu, konsultan juga dapat memfasilitasi kerja sama bisnis antara UMKM dan pelaku industri pariwisata. Dengan promosi yang tepat sasaran, wisata UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Menjembatani Kebutuhan Pasar Wisata dengan Kemampuan Produksi UMKM Lokal
Konsultan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan antara permintaan pasar dan kapasitas produksi UMKM. Mereka memastikan bahwa produk yang ditawarkan sesuai dengan harapan wisatawan, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Jika diperlukan, konsultan juga dapat merekomendasikan diversifikasi produk atau peningkatan kualitas layanan. Dengan begitu, integrasi antara sektor pariwisata dan UMKM berjalan efektif dan berkelanjutan.
Wisata UMKM adalah peluang emas untuk membangun ekosistem pariwisata yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdampak langsung pada ekonomi masyarakat lokal. Dengan mengintegrasikan kekuatan produk lokal ke dalam pengalaman wisata, kita tidak hanya menjual destinasi, tetapi juga cerita, budaya, dan semangat kewirausahaan rakyat.
Namun, agar potensi besar ini bisa benar-benar terwujud, membutuhkan peran konsultan yang tidak hanya memahami dinamika industri pariwisata, tetapi juga memiliki wawasan dan empati terhadap kondisi UMKM di lapangan. Konsultan yang kompeten dapat menjadi jembatan yang kuat antara pelaku usaha kecil dengan peluang besar di sektor pariwisata.
Bagi Anda yang ingin berkontribusi secara profesional dalam pengembangan wisata berbasis UMKM, mengikuti Sertifikasi sebagai Konsultan Pariwisata bisa menjadi langkah awal yang tepat. LSP Jana Dharma Indonesia menyediakan skema sertifikasi resmi yang terakui secara nasional. Sertifikasi ini telah terancang untuk memastikan para konsultan memiliki kompetensi, etika, dan keterampilan yang lapangan butuhkan. Dengan sertifikasi ini, kamu tidak hanya mendapatkan pengakuan, tetapi juga peluang untuk terlibat dalam berbagai proyek strategis pengembangan pariwisata lokal di seluruh Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut dan proses pendaftaran, hubungi kami:
WhatsApp : +6282322795991
Instagram : @jana_dharma_indonesia
Email : lspp.janadharmaindonesia@gmail.com