Pariwisata kini tidak hanya soal keindahan alam atau budaya, tetapi juga tentang bagaimana menjaga keberlanjutan destinasi itu sendiri. Wisatawan modern semakin peduli pada lingkungan, masyarakat lokal, dan dampak sosial dari setiap perjalanan. Karena itu, destinasi perlu strategi yang tepat agar tetap menarik sekaligus bertanggung jawab.
Di sinilah peran konsultan strategi pemasaran destinasi wisata berkelanjutan menjadi penting. Konsultan membantu merancang arah pemasaran yang tidak hanya fokus pada promosi, tetapi juga pada keseimbangan antara nilai ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.
Bagi kamu yang mengelola destinasi wisata, memahami strategi pemasaran pariwisata berkelanjutan adalah langkah kunci untuk memastikan destinasi kamu tetap relevan, kompetitif, dan berdaya tahan di tengah perubahan tren wisata global.
Table of Contents
ToggleStrategi Pemasaran Destinasi Wisata Berkelanjutan
Ketika berbicara tentang strategi pemasaran destinasi wisata berkelanjutan, kita membahas bagaimana suatu destinasi tidak hanya menarik pengunjung tetapi juga menjaga lingkungan, memberdayakan masyarakat lokal, dan memastikan manfaat ekonomi tetap mengalir secara adil jangka panjang. Menurut (Dewi 2024) berikut adalah beberapa elemen strategi yang sangat penting.
1. Strategi Pengembangan Produk
Pengembangan produk destinasi berarti menciptakan dan menata pengalaman wisata yang menarik, relevan, dan tetap berkelanjutan. Misalnya, destinasi harus menawarkan aktivitas wisata yang memperhatikan dampak lingkungan (misalnya ekowisata), menghargai budaya lokal, serta melibatkan komunitas setempat.
Dalam konteks pariwisata berkelanjutan, produk bukan hanya “wisata ke pantai” atau “wisata belanja” saja, tapi bisa berupa tur konservasi, volunteer wisata (voluntourism), pengalaman budaya hidup bersama masyarakat adat, atau ekowisata bahari di wilayah tersebut. Dengan demikian, sebagai bagian strategi pemasaran, produk wisata harus dikemas sehingga membedakan diri dari destinasi lain serta menonjolkan aspek keberlanjutan yang kemudian menjadi nilai jual unik.
2. Strategi Harga
Harga adalah komponen krusial dalam pemasaran destinasi wisata. Untuk destinasi berkelanjutan, strategi harga harus mencerminkan nilai yang diberikan, misalnya pengalaman autentik, berbasis komunitas, dan kegiatan yang ramah lingkungan. Harga juga harus cukup untuk memastikan bahwa pendapatan mendukung pelestarian lingkungan dan komunitas lokal, bukan sekadar mengejar volume.
Misalnya, destinasi yang menawarkan program “voluntourism” dapat mengenakan tarif yang mencakup kegiatan konservasi, pelatihan, serta manfaat bagi masyarakat. Ini menciptakan persepsi bahwa wisatawan membayar lebih dari sekadar “liburan”, mereka ikut serta dalam keberlanjutan. Dengan demikian, strategi harga menjadi alat pemasaran untuk menekankan kualitas dan tanggung jawab, bukan hanya diskon dan penawaran massal.
3. Strategi Distribusi
Distribusi dalam konteks destinasi wisata berarti bagaimana produk wisata (paket, pengalaman, layanan) sampai ke wisatawan. Pada destinasi berkelanjutan, distribusi melibatkan kanal yang tepat, misalnya agen perjalanan yang mendukung pariwisata berkelanjutan, platform online yang menonjolkan aspek keberlanjutan, serta kemitraan dengan komunitas lokal dan LSM.
Ini juga berarti memikirkan aksesibilitas yang ramah lingkungan: transportasi yang efisien, lokasi yang mendukung mobilitas rendah karbon, serta kerjasama dengan operator wisata yang memprioritaskan prinsip keberlanjutan. Dengan distribusi yang tepat, destinasi dapat menjangkau segmen pasar yang peduli lingkungan dan budaya, bukan hanya pasar massal.
4. Strategi Promosi
Promosi adalah bagaimana destinasi “menceritakan” dirinya ke dunia. Untuk destinasi berkelanjutan, promosi harus menyoroti nilai-nilai seperti konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat lokal, pengalaman autentik, dan tanggung jawab sosial. Cerita-cerita yang emosional dan inspiratif sering kali lebih efektif daripada sekadar foto indah.
Contoh taktis: kampanye media sosial yang memperlihatkan komunitas lokal yang bekerja bersama wisatawan dalam proyek terumbu karang; video pendek wisatawan yang ikut menanam mangrove; blog perjalanan yang berbagi kisah perubahan positif. Pendekatan tersebut tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga membangun brand destinasi sebagai “wisata yang bermakna”. Dengan promosi yang tepat, strategi pemasaran pariwisata berkelanjutan bisa mengangkat diferensiasi dan reputasi positif.
5. Strategi Pengembangan Manusia
Keberlanjutan destinasi tidak hanya soal alam atau fasilitas tapi juga soal manusia—termasuk masyarakat lokal, pemandu wisata, pelaku usaha mikro, dan staf operasional. Strategi ini meliputi pelatihan kapasitas, pemberdayaan ekonomi lokal, peningkatan kesadaran keberlanjutan, dan pengembangan profesionalisme.
Misalnya, program pelatihan untuk pemandu lokal agar memahami ekosistem, teknik konservasi, serta cara menyampaikan cerita destinasi dengan baik. Atau pelatihan bagi pelaku usaha homestay agar menerapkan prinsip ramah lingkungan (misalnya pengolahan limbah, efisiensi energi). Dengan manusia yang siap dan terlibat, destinasi berkelanjutan akan lebih kuat dan autentik.
6. Strategi Pembangunan Fisik
Strategi pembangunan fisik mencakup infrastruktur yang mendukung destinasi wisata berkelanjutan, seperti jalur pejalan kaki ramah lingkungan, fasilitas sanitasi yang sesuai standar keberlanjutan, pusat informasi pengunjung yang edukatif, serta pembangunan akomodasi yang mempertimbangkan dampak lingkungan.
Pembangunan fisik harus dilakukan dengan mempertimbangkan tata ruang, konservasi alam, budaya lokal, dan aksesibilitas yang inklusif. Dengan strategi ini, destinasi tidak hanya “menjual tempat” tetapi juga menciptakan suasana, kenyamanan, dan pengalaman yang mendukung keberlanjutan jangka panjang.
7. Strategi Proses
Proses di sini berarti bagaimana destinasi memberikan layanan, mulai dari pemesanan, layanan tamu, operasional wisata, hingga evaluasi dan pengelolaan lingkungan. Untuk destinasi berkelanjutan, proses harus transparan, efisien, ramah lingkungan, dan berbasis keadilan sosial.
Contohnya: operasional tur yang meminimalkan jejak karbon, penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam pemesanan dan pembayaran, monitoring dampak wisata terhadap lingkungan dan masyarakat, serta feedback loop dengan komunitas lokal. Dengan proses yang baik, destinasi bisa menjaga kualitas dan keberlanjutan sekaligus menciptakan kepercayaan wisatawan.
Baca Juga: Sudah Tahu Komunikasi Pemasaran Wisata Itu Apa? Yuk Cek!
Contoh Strategi Pemasaran Destinasi Wisata Berkelanjutan
Mari kita lihat contoh nyata bagaimana strategi di atas diterapkan. Salah satu yang menonjol adalah penggunaan voluntourism sebagai strategi pemasaran pariwisata berkelanjutan dalam pengembangan ekowisata bahari di Tulamben, Bali.
Voluntourism sebagai Strategi
Di Tulamben, Kabupaten Karangasem, Bali, program voluntourism (wisata sukarela + wisata) telah digunakan sebagai elemen strategi pemasaran destinasi berkelanjutan:
Penelitian menunjukkan bahwa kontribusi voluntourism memperkuat partisipasi komunitas lokal dalam konservasi terumbu karang serta pengembangan ekowisata bahari (Lintangkawuryan, dkk., 2025).
Misalnya, wisatawan bersukarela ikut serta dalam program penanaman terumbu karang, pemantauan ekosistem laut, dan mendukung masyarakat lokal. Ini memberikan pengalaman yang berbeda dan bermakna, sekaligus menciptakan nilai jual unik destinasi.
Kombinasi antara pengembangan produk (ekowisata bahari + voluntourism), promosi cerita keberlanjutan, dan distribusi lewat kanal digital menjadikan Tulamben bukan hanya tempat menyelam biasa tetapi destinasi yang peduli lingkungan dan memberdayakan lokal.
Hasilnya, destinasi mampu menarik segmen wisatawan yang lebih sadar lingkungan, meningkatkan nilai per kunjungan, dan mendukung ekonomi masyarakat Contoh ini menggambarkan bagaimana strategi pemasaran destinasi wisata berkelanjutan bisa diwujudkan dalam bentuk konkret dan kamu bisa mengambil inspirasi untuk destinasi kamu.
Baca Juga: Memahami Perencanaan Pemasaran Pariwisata Mulai dari Basicnya
Mengenal Konsultan Strategi Pemasaran Destinasi Wisata Berkelanjutan
Sekarang, kita masuk ke bagian yang membahas siapa yang membantu menjalankan semua strategi ini, yaitu konsultan spesialis dalam strategi pemasaran destinasi wisata berkelanjutan.
Apa Itu Konsultan Strategi Pemasaran Destinasi Wisata Berkelanjutan?
Seorang konsultan strategi pemasaran destinasi wisata berkelanjutan adalah profesional atau firma yang memiliki keahlian dalam:
- Memahami industri pariwisata dan tren keberlanjutan (lingkungan, sosial, ekonomi).
- Merancang strategi pemasaran yang sesuai dengan prinsip pariwisata berkelanjutan dan karakteristik destinasi.
- Membantu destinasi menetapkan brand, positioning, target pasar, kanal distribusi, serta kampanye digital yang efektif.
- Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi pengembangan produk, harga, promosi, distribusi, manusia, fisik, dan proses sesuai dengan standar keberlanjutan.
Dengan kata lain, mereka bertindak sebagai mitra strategis agar destinasi kamu tidak hanya “menarik wisatawan” tetapi juga “bertahan dan bermanfaat” untuk jangka panjang.
Baca Juga: Trend dan Strategi Pemasaran Destinasi Wisata Terbaru di Tahun 2025
Apa yang Dilakukan oleh Konsultan Tersebut?
Berikut beberapa layanan utama yang biasanya ditawarkan oleh konsultan strategi pemasaran destinasi wisata berkelanjutan:
1. Analisis Situasi dan Potensi Destinasi
Konsultan akan melakukan audit atau pemeriksaan terhadap kondisi destinasi—potensi alam, budaya, komunitas lokal, infrastruktur, tantangan lingkungan, serta peluang pasar wisatawan yang peduli keberlanjutan. Mereka akan mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) terkait destinasi kamu.
2. Perancangan Strategi Pemasaran dan Brand
Berdasarkan analisis, mereka akan membantu kamu menciptakan positioning dan brand destinasi yang mencerminkan nilai keberlanjutan. Misalnya menentukan target pasar niche (eco-traveler, voluntourist, wisatawan budaya) serta merancang pesan, tagline, dan visual yang tepat.
3. Pengembangan Produk dan Paket Wisata
Konsultan membantu merancang pengalaman wisata yang berbeda, autentik, dan berkelanjutan. Misalnya paket voluntourism, tur konservasi, homestay dengan komunitas lokal, wisata alam yang ramah lingkungan, dll. Mereka juga mempertimbangkan aspek harga, kapasitas, distribusi, dan proses layanan.
4. Strategi Promosi Digital dan Offline
Konsultan akan merencanakan kampanye promosi melalui website, media sosial, video, blog, influencer, serta kanal tradisional jika relevan. Fokusnya adalah bagaimana menyampaikan kisah keberlanjutan destinasi kamu sehingga menarik dan dipercaya.
5. Pelatihan dan Pengembangan SDM
Mereka memberikan pelatihan kepada masyarakat lokal, pemandu wisata, operator tur, dan staf destinasi mengenai aspek keberlanjutan (lingkungan, budaya, sosial) serta bagaimana mengimplementasikan layanan wisata secara profesional. Ini membantu membangun kapabilitas manusia yang mendukung destinasi berkelanjutan.
6. Monitoring, Evaluasi, dan Feedback Loop
Konsultan juga menetapkan metrik kinerja keberlanjutan (misalnya jumlah peserta voluntourism, pengurangan limbah plastik, pendapatan masyarakat lokal per kunjungan) serta membantu kamu memantau dan mengevaluasi hasil strategi pemasaran secara berkala. Penyesuaian strategi pun disarankan berdasarkan data.
7. Fasilitasi Kemitraan dan Jaringan
Karena keberlanjutan tidak bisa dijalankan sendirian, konsultan sering membantu membangun kemitraan antara destinasi, komunitas lokal, LSM, agen perjalanan, dan platform digital. Dengan jaringan yang kuat, destinasi kamu akan punya akses ke pasar yang lebih luas dan kolaborasi yang lebih bermakna.
Baca Juga: Strategi Pemasaran Pariwisata yang Efektif: Cara Menarik Wisatawan di Era Digital!
Bersiap Jadi Ahli Strategi Pemasaran Wisata Berkelanjutan Bersertifikat!
Membangun strategi pemasaran destinasi wisata berkelanjutan bukan hanya tentang menarik wisatawan, tetapi juga menjaga keseimbangan antara keuntungan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial masyarakat lokal. Untuk mencapai hal itu, dibutuhkan pemahaman mendalam tentang tren pariwisata hijau, perilaku wisatawan, serta kemampuan mengelola potensi daerah dengan prinsip keberlanjutan.
Kalau kamu ingin berperan lebih besar dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan, bukan sekadar pelaku, tetapi juga sebagai expert yang diakui meningkatkan kompetensi melalui Sertifikasi Konsultan Pariwisata bisa jadi langkah terbaik. Sertifikasi ini akan memperkuat kredibilitas profesional kamu dan membuka peluang kerja sama dengan banyak pihak, mulai dari pemerintah, komunitas lokal, hingga investor di sektor pariwisata. Yuk, mulai perjalanan profesional kamu menuju konsultan pariwisata bersertifikat!.
Untuk konsultasi GRATIS, hubungi kami melalui:
📱 WhatsApp:
+62 851 9163 0530 | +62 821 3723 1768
☎️ Telepon:
(0274) 543 761
Jangan tunda peluangmu untuk tumbuh dan berdaya saing di dunia pariwisata profesional!



