Perencanaan desa wisata merupakan langkah strategis yang penting untuk mengembangkan potensi wisata suatu desa. Desa yang memiliki daya tarik wisata yang unik bisa menjadi tujuan wisata yang menarik, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang perencanaan desa wisata dan analisis potensi desa wisata. Selain itu juga, penerapan konsep ini pada sebuah desa wisata di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Apa itu Perencanaan Desa Wisata?
Perencanaan desa wisata adalah suatu proses yang dirancang untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di suatu desa agar menjadi lebih terorganisir dan terkelola dengan baik. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk memaksimalkan sumber daya yang ada di desa. Seperti alam, budaya, dan tradisi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pengembangan sektor pariwisata.
Proses perencanaan ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari analisis daya tarik wisata, aksesibilitas, fasilitas, infrastruktur, hingga kesadaran masyarakat. Perencanaan yang baik akan menciptakan desa wisata yang berkelanjutan, dimana dampak positif bagi perekonomian desa dapat terwujud. Sementara, dampak negatif terhadap lingkungan dan budaya dapat terminimalisir.
Baca Juga: Mengungkap Regulasi Pendirian Desa Wisata yang Perlu Diketahui
Analisis Potensi Desa Wisata pada Tahap Perencanaan
1. Daya Tarik Wisata
Setiap desa pasti memiliki daya tarik wisata yang berbeda-beda. Daya tarik ini bisa berupa keindahan alam, situs sejarah, atau budaya lokal yang unik. Dalam perencanaan desa wisata, penting untuk mengidentifikasi dan mengembangkan daya tarik wisata yang ada. Misalnya, jika desa tersebut memiliki pemandangan alam yang indah, maka pengelolaannya harus memikirkan bagaimana agar pengunjung dapat menikmati keindahan alam tersebut tanpa merusak lingkungan.
Di sisi lain, keberadaan budaya lokal seperti seni dan tradisi masyarakat setempat juga bisa menjadi daya tarik yang sangat kuat. Pengembangan atraksi budaya melalui festival atau pertunjukan seni lokal bisa menarik perhatian wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam tentang tradisi suatu daerah.
2. Aksesibilitas
Aksesibilitas menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam perencanaan desa wisata. Sebuah desa wisata harus memiliki akses yang mudah terjangkau oleh wisatawan. Akses transportasi yang baik, seperti jalan yang mulus dan sarana transportasi umum yang memadai, akan mempermudah wisatawan untuk datang.
Untuk desa-desa yang berada di daerah terpencil, ini memerlukan pengembangan akses jalan yang lebih baik. Baik itu jalan darat, laut, atau udara, sesuai dengan kondisi geografis desa tersebut. Hal ini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mengurangi hambatan yang ada dalam transportasi.
3. Akomodasi
Akomodasi yang nyaman dan terjangkau merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi wisatawan. Dalam perencanaan desa wisata, penting untuk memperhatikan ketersediaan tempat menginap yang memadai, seperti hotel, homestay, atau penginapan lainnya. Keberagaman tipe akomodasi juga penting agar dapat memenuhi kebutuhan berbagai kalangan wisatawan, dari yang beranggaran rendah hingga yang beranggaran lebih tinggi.
Mengingat banyaknya wisatawan yang menginginkan pengalaman menginap yang autentik, penginapan yang masyarakat setempat kelola (seperti homestay) bisa menjadi pilihan yang menarik. Hal ini selain memberikan pengalaman budaya yang lebih intim, juga mendukung perekonomian lokal.
4. Fasilitas Wisata
Selain akomodasi, desa wisata juga harus menyediakan berbagai fasilitas pendukung lainnya yang akan menunjang kenyamanan wisatawan. Fasilitas seperti tempat makan, media informasi, tempat oleh-oleh, tempat peribadatan, fasilitas kesehatan, keuangan, toilet umum, serta tempat parkir harus tersedia dengan baik.
Tempat makan dengan menu lokal yang khas bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Oleh-oleh yang khas dari desa tersebut, seperti kerajinan tangan atau produk lokal, juga penting untuk mendukung perekonomian desa dan memberi pengalaman yang lebih personal kepada wisatawan.
5. Infrastruktur
Infrastruktur menjadi aspek yang tak kalah penting dalam perencanaan desa wisata. Jalan yang baik akan memudahkan wisatawan untuk berkeliling desa, sedangkan pasokan listrik dan air bersih yang terjamin akan memastikan kenyamanan selama berada di desa tersebut.
Pengelolaan sampah juga harus desa wisata perhatikan, karena dampak negatif dari sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat merusak citra desa wisata. Pembangunan sistem pengelolaan sampah yang efisien menjadi hal krusial untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan desa.
6. Kesadaran Masyarakat
Kesadaran masyarakat setempat terhadap pentingnya pariwisata dalam meningkatkan perekonomian desa sangat vital. Oleh karena itu, pelibatan masyarakat dalam setiap tahapan perencanaan dan pengembangan desa wisata sangat diperlukan. Masyarakat yang teredukasi dengan baik tentang dampak positif dan negatif pariwisata akan lebih mendukung upaya-upaya yang dilakukan dalam pengelolaan desa wisata.
Masyarakat setempat juga bisa dilibatkan dalam penyediaan layanan untuk wisatawan, seperti menjadi pemandu wisata, penjual oleh-oleh, atau pengelola penginapan. Dengan demikian, mereka akan merasa memiliki dan bertanggung jawab atas kelangsungan pariwisata di desa mereka.
Baca Juga: Siap-Siap Tertinggal Kalau Abaikan Digitalisasi Pengelolaan Wisata!
Analisis SWOT pada Tahap Perencanaan
Dalam perencanaan desa wisata, analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) sangat penting desa wisata lakukan untuk mengidentifikasi potensi dan tantangan yang ada. Berikut ini adalah analisis SWOT yang umum digunakan dalam perencanaan desa wisata:
- Strengths (Kekuatan): Keindahan alam, budaya lokal yang unik, masyarakat yang ramah, dan potensi wisata yang besar.
- Weaknesses (Kelemahan): Aksesibilitas yang terbatas, fasilitas yang belum memadai, kurangnya kesadaran masyarakat tentang pariwisata.
- Opportunities (Peluang): Pengembangan pariwisata berbasis budaya, pertumbuhan sektor pariwisata nasional, potensi kerjasama dengan pemerintah dan sektor swasta.
- Threats (Ancaman): Kerusakan lingkungan, over tourism yang bisa merusak daya tarik wisata, kurangnya manajemen yang baik.
Baca Juga: 3 Contoh Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan yang Sukses
Contoh Penerapan Perencanaan pada Sebuah Desa Wisata di Kabupaten Humbang Hasundutan
Kabupaten Humbang Hasundutan di Sumatera Utara memiliki potensi wisata alam yang luar biasa. Dengan pemandangan alam pegunungan dan danau yang memukau, desa-desa di sekitar kawasan tersebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata yang menarik.
Salah satu contoh penerapan perencanaan desa wisata di daerah ini adalah dengan memanfaatkan potensi alam, seperti Danau Toba, yang sudah terkenal di dunia. Melalui pengelolaan yang baik, desa-desa sekitar danau dapat dikembangkan dengan fasilitas yang memadai, akomodasi yang nyaman, serta aktivitas wisata yang menarik seperti wisata alam, budaya, dan kuliner lokal. Infrastruktur jalan yang lebih baik dan penyediaan fasilitas publik yang memadai akan sangat membantu dalam menarik lebih banyak wisatawan ke daerah ini. Berikut merupakan perencanaan pada kawasan desa wisata di Kabupaten Humbang Hasundutan dalam penelitian Sumbayak, dkk (2021).


Baca Juga: Bagaimana Menyulap Destinasi Terkendala Akses Jadi Populer?
Saatnya Jadi Bagian Perencanaan Desa Wisata dengan Sertifikasi Konsultan Pariwisata
Bagi kamu yang tertarik untuk lebih mendalami perencanaan desa wisata dan ingin menjadi bagian dari perkembangan industri pariwisata di Indonesia, mengikuti Sertifikasi Konsultan Pariwisata dari LSPP Jana Dharma Indonesia bisa menjadi pilihan yang tepat.
Dengan sertifikasi resmi BNSP, kamu tidak hanya mendapatkan pengakuan profesional di bidang pariwisata, tetapi juga kesempatan untuk memperluas jaringan dan mendapatkan konsumsi gratis dalam berbagai kegiatan. Selain itu, sertifikat resmi dari BNSP akan meningkatkan kredibilitas kamu sebagai konsultan pariwisata yang berkompeten.
Jadi, jika kamu ingin menjadi ahli dalam perencanaan desa wisata, jangan ragu untuk mengambil langkah pertama menuju sertifikasi konsultan pariwisata dan mulai perjalanan karirmu di dunia pariwisata!
Ayo, bergabung sekarang dan dapatkan kesempatan untuk memperluas jaringan serta meningkatkan kompetensimu di dunia pariwisata!
Untuk konsultasi sertifikasi gratis, kamu dapat hubungi kami:
WhatsApp : +6282322795991 atau +6282137231768
Telp : 0274 543 761 (Ninda)
Instagram : @jana_dharma_indonesia
Email : lspp.janadharmaindonesia@gmail.com




